1. Karya Ilmiah
Karya ilmiah mempunyai tiga cirri yaitu:
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
2. Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah bersifat:
Referensi :
1. http://yahoo.answers.com/ilmiah-non-ilmiah.html
2. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html
Karya
ilmiah adalah suatu tulisan yang di dalamnya membahas suatu masalah.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan
data yang dapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes
labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan
menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan
dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh karya
tulis ilmiah yaitu; skripsi, tesis, disertasi dll.
Karya ilmiah mempunyai tiga cirri yaitu:
- Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
- Bersifat metodis dan sistematis
- Menggunakan ragam bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.
- Karya Ilmiah Pendidikan
- Paper ( Karya Tulis)
- Pra Skripsi
- Skripsi
- Thesis dan,
- Desrtasi.
- Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian digunakan untuk membuktikan kebenaran
fakta, atau juga bisa fakta salah menjadi kebenaran fakta, karena
mempunyai jurnal penelitin atau laporan hasil penelitian. Seperti
contohnya tiori Darwin, “Nenek moyang manusia berasal atau mempunyai
kesamaan dengan kera.”
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
- Makalah seminar
- Laporan hasil penelitian
- Jurnal Penelitian
2. Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan non-ilmiah ditulis
berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya
bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun
kadang-kadang juga formal dan teknis. Sedangkan contoh karya tulis
non-ilmiah yaitu; cerpen, puisi, novel, komik dll
Karya non ilmiah bersifat:
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Referensi :
1. http://yahoo.answers.com/ilmiah-non-ilmiah.html
2. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html
Metode Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif umum adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti
sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari
media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai
prestasi sosial dan penanda status sosial. Penalaran deduktif juga bisa
diartikan suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum,
yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.Contoh; Jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll; pertanyaan yang akan diajukan sudah jeas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.Contoh; Jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll; pertanyaan yang akan diajukan sudah jeas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll artinya sudah disiapkan semua tinggal cari data.
Macam-macam silogisme;
- Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
- Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
- Silogisme Alternatif : pemecahan masalah/pengambilan kesimpulan/keputusan akhir.
Misalnya contoh silogisme:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang hujan
Konklusi : Maka jalanan basah.
Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang jalanan basah
Konklusi : Maka hujan.
Bentuk Silogisme Menyimpang:
Dalam praktek penalaran tidak semua silogisme menggunakan bentuk standar, bahkan lebih banyak menggunakan bentuk yang menyimpang. Bentuk penyimpangan ini ada bermacam-macam. Dalam logika, bentuk-bentuk menyimpang itu harus dikembalikan dalam bentuk standar. Contoh: “Mereka yang akan dipecat semuanya adalah orang yang bekerja tidak disiplin. Kamu kan bekerja penuh disiplin. Tak usah takut akan dipecat”.
Silogisme bentuk standar: “Semua orang yang bekerja disiplin bukanlah orang yang akan dipecat. Kamu adalah orang yang bekerja disiplin. Kamu bukanlah orang yang akan dipecat”.
Referensi:
1. http:// wekipedia.ac.id/penalaran deduktif
2. http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html
3. http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html
Metode Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif secara umum
adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif
merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Kemapuan penalaran induktif adalah suatu proses berfikir berupa penarikan kesimpulan yang bersifat umum (berlaku untuk semua/ banyak) atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Kemapuan penalaran induktif adalah suatu proses berfikir berupa penarikan kesimpulan yang bersifat umum (berlaku untuk semua/ banyak) atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
1. Generalisasi; adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh :
- Bambang Pemungkas adalah pemain sepakbola timnas Indonesia.
- Irfan Bacdhim adalah pemain sepakbola timnas Indonesia.
- Kurnia Mega adalah pemain sepakbola timnas Indonesia.
- Oktovianus Maniani adalah pemain sepakbola timnas Indonesia.
Pernyataan, “Semua pemain sepakbola adalah pemain timnas Indonesia,” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.Contoh kesalahannya: Zahrahan juga pemain sepakbola, tetapi bukan timnas Indonesia.
Macam-macam generalisasi dibagi menjadi dua yaitu generalisasi sempurna generalisasi tidak sempurna;
> Generalisasi sempurna; adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: Sensus penduduk Indonesia.
> Generalisasi tidak sempurna; adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh masarakat di Indonesia senang menyaksikan timnas Indonesia bertanding.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna tersebut adalah:
- Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
- Sampel harus bervariasi.
- Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
3. Salah Nalar; adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu; menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
Referensi:
1. http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/
2. http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-penalaran-induktif/
Penalaran
Apa itu penalaran? Adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Penalaran sederhana dapat di
defenisikan sebagai peroses pengambilan kesimpulan berdasarkan pada
proposisi-proposisi yang mendahuluinya.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif;
1. Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Jenis-jenis penalaran induktif terbagi, sebagai berikut:
- Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
- Analogi adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain
- Salah Nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid.
2. Metode Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus. Metode ini diawali dari pebentukan silogisme dan isrtumen.
Silogisme terpecah dalam 3 bagian; Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis dan Silogisme Arternatif
Silogisme terpecah dalam 3 bagian; Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis dan Silogisme Arternatif
Referensi:
1. http:// wekipedia.ac.id/penalaran
2. http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/
3. http://www.vanz-garuda.co.cc/2010/02/penalaran-deduktif.html
Impementasi Jaringan Komputer
Apa itu Jaringan komputer?
Adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang berada dalam batasan
jarak lokasi satu dengan yang lain, yang saling terhubung langsung atau
tidak langsung. Komputer tersebut saling terkoneksi, baik secara logik
maupun fisik.
Beberapa manfaat jaringan Komputer.
- Resource sharing; dapat menggunakan sumberdaya yang secara bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah olah data tersebut berada di dekatnya.
- Reliabilitas tinggi; dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga , atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa digunakan.
- Menghemat biaya; sebagai contoh kita bisa berkirim kabar berita dengan mudah, cepat dan hemat.
- Sebagai sarana komunikasi; jaringan komputer dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok pertemanan, komunitas, organisasi dan perusahaan. Dan lain-lain.
1. Impementasi Jaringan komputer di dunia Bisnis dan Perbankan
Dari beberapa mamfaat jaringan komputer dapat disimpulkan pentingnya
jaringan kemputer di dalam dunia Bisnis maupun Perbankan. Seperti;
Dalam dunia bisnis; manfaat yang dapat dirasakan dimana proses transaksi yang terintegrasi dengan baik, dan mempercepat pendistribusian data, informasi untuk pengambilan keputusan, perlindungan keamanan data dan informasi ini lebih terjamin. Seperti halnya penjualan barang secara online (kaskus, tokobagus, bhinneka, dll.)
Dalam dunia perbankan; perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi, yang tak lepas dari peranan jaringan komputer.
Dalam dunia bisnis; manfaat yang dapat dirasakan dimana proses transaksi yang terintegrasi dengan baik, dan mempercepat pendistribusian data, informasi untuk pengambilan keputusan, perlindungan keamanan data dan informasi ini lebih terjamin. Seperti halnya penjualan barang secara online (kaskus, tokobagus, bhinneka, dll.)
Dalam dunia perbankan; perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi, yang tak lepas dari peranan jaringan komputer.
2. Impementasi Jaringan komputer di dunia Mobile dan Home User
Dengan hanya menggunakan sebuah laptop / notebook atau bahkan sebuah handphone yang memiliki fasilitas koneksi wireless, user tidak diribetkan lagi dengan kabel yang berbelit belit. Semua user dapat melakukan aktivitasnya seperti: browsing ke internet, membaca atau mengirimkan e-mail ke rekan-rekan bisnis, melakukan teleconference, koneksi ke jaringan Instant Messenger milik Yahoo, MSN, Google, dll.
Pada dunia mobile user, jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel disebut juga dengan istilah jaringan wireless yang semakin banyak dimanfaatkan oleh pengguna komputer. Hal ini disebabkan karena kemudahan dari sistem wireless yang semakin mengurangi pengunaan teknologi kabel (wire) sebagai media untuk melalukan komunikasi data.
Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (kabar- berita, games, video, dll.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar